Salingsambung.com – Film “Vina Sebelum 7 Hari” telah menarik perhatian publik sejak penayangannya. Selama enam hari, film ini telah ditonton oleh sekitar 2,5 juta orang. Film yang diangkat dari kisah nyata ini bukan hanya menuai perdebatan, tetapi juga memicu dorongan baru untuk mengusut kembali kasus pembunuhan Vina yang terjadi delapan tahun lalu. #usutkasusvina
Film ini menceritakan kisah tragis Vina dan berhasil mengundang banyak perhatian dari masyarakat. Banyak penonton yang penasaran dan mempertanyakan keberadaan pelaku pembunuhan Vina yang hingga kini masih buron.
Seorang pengguna media sosial, melalui akun X, mengungkapkan kekhawatirannya, “Di tengah-tengah perdebatan film Vina, tiba-tiba kepikiran pelaku sekarang gimana ya?” tulisnya. Pengguna lain, @tanyalfes, menambahkan, “Jangan-jangan udah nikah? Dia nonton gak ya filmnya dan mereka ada rasa bersalah gak sih? Semoga cepet ditemukan deh 3 pelakunya.”
Dukungan dari netizen untuk mengusut kasus ini semakin kuat. Tagar #usutkasusvina ramai digunakan di media sosial, mendorong pihak kepolisian untuk kembali fokus pada penyelidikan. Menanggapi desakan tersebut, Polda Jabar melalui akun X @humaspoldajbr mengumumkan bahwa mereka akan memperbarui penyelidikan dan terus berusaha menangkap pelaku yang masih buron. #usutkasusvina
“Kini, Polda Jabar telah melakukan serangkaian penyidikan sehingga berhasil mengamankan 8 terpidana dan telah menerima vonis,” ungkap Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Jules Abraham Abast. “Polda Jabar terus melakukan pengejaran terhadap 3 DPO, mohon doa dan dukungan agar dapat segera diamankan. Saran dan masukan dapat disampaikan ke nomor 085659654382,” tambahnya.
Respon ini disambut positif oleh netizen. Seorang pengguna X, @dhemit_is_back, menulis, “Power netizen Indonesia ngeri, dapat respon positif @humaspoldajbr dan secara resmi sebarkan DPO Kasus Vina Cirebon.”
Film yang diangkat dari peristiwa pembunuhan Vina pada tahun 2016 ini menjadi bahan diskusi hangat di masyarakat. Kombes Pol Jules Abraham Abast menjelaskan bahwa meskipun film ini berdasarkan kisah nyata, tidak semua yang disajikan dalam film tersebut adalah fakta. “Terkait film itu adalah hak dari sutradara, hak dari pembuat film ya production house,” ujarnya. Ia juga menekankan pentingnya membedakan antara fiksi dan kenyataan, “Silahkan masyarakat mengambil suatu pembelajaran membedakan bahwa mana yang film benar-benar nyata, fiksi atau non fiksi,” katanya. #usutkasusvina
Jules menjelaskan, penyidikan awal mengira kasus tersebut adalah kecelakaan, tetapi kemudian ditemukan bukti bahwa korban, Vina dan Rizky, tewas dibunuh. Delapan orang anggota geng motor telah ditangkap dan divonis, dengan tujuh orang dijatuhi hukuman penjara seumur hidup dan satu orang lainnya yang masih di bawah umur dijatuhi hukuman delapan tahun.
Tiga pelaku lainnya, Andi, Dani, dan Pegi alias Perong, masih dalam pencarian. Jules menyatakan bahwa ketiganya belum menunjukkan identitas asli, namun upaya pengejaran terus dilakukan. Ia juga membantah rumor bahwa keluarga ketiga pelaku yang masih buron berasal dari kalangan kepolisian, “Yang merupakan anak dari anggota polisi yaitu korban Rizky alias Eky,” jelasnya.
Netizen berharap bahwa perhatian baru terhadap kasus ini akan mempercepat penangkapan pelaku yang masih buron. “Dari film ini harapannya sih pelaku yang masih DPO bisa cepat ketangkep #usutkasusvina,” tulis salah satu netizen di media sosial. Harapan ini menjadi dorongan bagi pihak kepolisian untuk tidak menyerah dan terus berusaha menuntaskan kasus pembunuhan Vina. #usutkasusvina
Baca juga: AU Ukraina Mengadopsi Taktik AS dalam Menghadapi Pertahanan Udara Rusia
Sumber: konteks.id