Prancis Dikabarkan Kirim 2.000 Tentara ke Ukraina, Bagaimana Reaksi Dunia?

by christine natalia
Prancis Dikabarkan Kirim 2.000 Tentara ke Ukraina

SalingSambung.com – Rusia, melalui Badan Intelijen Luar Negeri (SVR), telah mendeklasifikasi sebuah laporan yang menyatakan bahwa Prancis sedang mempersiapkan pengiriman sekitar 2.000 tentara ke Ukraina untuk berperang melawan Rusia. Laporan ini diterbitkan dalam edisi terbaru majalah “Scout” SVR, dan dikutip oleh Russia Today pada Jumat (12/7/2024).

Seorang agen SVR yang menggunakan nama samaran Felix mengklaim bahwa tentara Prancis sangat prihatin dengan meningkatnya jumlah warga Prancis yang terbunuh dalam operasi militer di Ukraina. Hal ini terutama dirasakan setelah pasukan Rusia menghancurkan pusat penempatan sementara bagi orang asing di dekat Kharkiv pada Januari lalu. Serangan tersebut diperkirakan telah menewaskan lusinan warga Prancis, menurut estimasi Paris, dan sejak saat itu, serangan serupa menjadi hal biasa dalam perang di Ukraina.

Menurut sandi telegram Felix, Kementerian Pertahanan Prancis secara pribadi mengakui bahwa mereka belum pernah mengalami kerugian sebesar itu sejak perang di Aljazair pada paruh kedua abad ke-20. Agen SVR tersebut melaporkan bahwa jumlah pasti korban serta fakta bahwa ada prajurit Prancis di Ukraina sengaja ditutup-tutupi oleh pihak berwenang Prancis. Mereka diduga khawatir bahwa publikasi korban tersebut dapat memicu protes publik massal dan ketidakpuasan di antara para pejabat yang bertindak.

Meskipun demikian, Felix mengatakan bahwa pihak berwenang Prancis tetap mempersiapkan kontingen untuk dikirim ke Ukraina. Dia mengklaim bahwa kelompok ini awalnya direncanakan akan mencakup sekitar 2.000 tentara. Namun, militer Prancis khawatir bahwa tidak mungkin mengirimkan pasukan sebesar itu secara diam-diam ke Ukraina, karena wilayah tersebut akan menjadi target prioritas pasukan Rusia.

Presiden Prancis Emmanuel Macron sebelumnya telah beberapa kali mengisyaratkan bahwa negaranya dapat mengirim tentara untuk berperang di pihak Kyiv. Hal ini memicu kecaman dari Rusia serta penolakan dari sebagian besar sekutu Paris di NATO. Macron juga menegaskan bahwa dia sedang berusaha membentuk koalisi yang bersedia mengerahkan spesialis untuk melatih militer Ukraina di lapangan, dan mengklaim bahwa beberapa negara telah setuju untuk bergabung dalam upaya tersebut.

Bulan lalu, pejabat senior Ukraina melaporkan bahwa kelompok pertama instruktur Prancis sudah dalam perjalanan ke negara tersebut. Moskow berulang kali memperingatkan agar tidak memberikan bantuan militer tambahan ke Kyiv. Presiden Rusia Vladimir Putin mengklaim bahwa spesialis militer Barat telah lama aktif di Ukraina dengan menyamar sebagai tentara bayaran. Putin memperingatkan bahwa pengerahan pasukan Barat ke Ukraina dapat menyebabkan konflik serius di Eropa dan bahkan konflik global.

Berita ini tentunya menimbulkan berbagai reaksi dari dunia internasional. Di satu sisi, beberapa negara Barat mungkin mendukung langkah Prancis sebagai upaya untuk membantu Ukraina melawan agresi Rusia. Namun, di sisi lain, banyak pihak yang khawatir bahwa tindakan ini dapat memperparah situasi dan memicu eskalasi konflik yang lebih besar.

Jika klaim ini benar, maka keputusan Prancis untuk mengirimkan tentara ke Ukraina bisa memiliki dampak yang signifikan, baik secara domestik maupun internasional. Di dalam negeri, pemerintah Prancis mungkin menghadapi protes dari warga yang tidak setuju dengan keterlibatan langsung dalam konflik Ukraina. Selain itu, kerugian yang mungkin terjadi bisa meningkatkan tekanan politik terhadap pemerintahan Macron.

Di pihak Rusia, berita ini pasti akan memperkuat narasi bahwa Barat terus mengintervensi konflik di Ukraina. Peringatan Putin tentang potensi konflik global menambah ketegangan yang sudah ada. Rusia kemungkinan akan meningkatkan aktivitas militernya di Ukraina dan mungkin juga akan mencari dukungan lebih lanjut dari sekutu-sekutunya untuk menghadapi ancaman yang dirasakan.

Laporan yang mengklaim bahwa Prancis sedang mempersiapkan pengiriman sekitar 2.000 tentara ke Ukraina merupakan perkembangan signifikan dalam konflik yang sedang berlangsung. Dengan meningkatnya korban dan ketegangan internasional, situasi ini memerlukan perhatian dan tindakan diplomatik yang hati-hati dari semua pihak yang terlibat. Meskipun informasi ini belum sepenuhnya diverifikasi, dampaknya terhadap dinamika konflik di Ukraina tidak bisa diabaikan. Dunia akan terus memantau bagaimana situasi ini berkembang dan bagaimana respons dari komunitas internasional terhadap potensi eskalasi lebih lanjut.

Baca juga: 5 Negara Eropa Siap Mengakui Kemerdekaan Palestina

Sumber: Sindonews.

Related Posts

Leave a Comment