Operasi Lilin 2024 yang digelar untuk mengamankan perayaan Natal dan Tahun Baru menghadapi tantangan besar akibat situasi global dan nasional yang dinamis. Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Pol Aan Suhanan, menegaskan bahwa operasi ini memerlukan strategi yang matang guna menjaga keamanan masyarakat di tengah kondisi yang kompleks.
Dalam Latihan Pra-Operasi Lilin 2024 di Aula Medellu, Gedung NTMC Polri, Jakarta, Irjen Pol Aan menyampaikan bahwa konflik global yang masih berlangsung turut memengaruhi stabilitas keamanan. “Kita tahu situasi dunia saat ini tidak sedang baik-baik saja. Konflik seperti Rusia-Ukraina, Palestina-Israel, dan beberapa negara Arab lainnya menjadi faktor yang harus diantisipasi dalam menjaga keamanan di dalam negeri,” ujarnya.
Selain itu, situasi nasional juga menjadi perhatian khusus. Tahapan akhir Pilkada Serentak 2024, termasuk pengajuan sengketa hasil pilkada ke Mahkamah Konstitusi, memerlukan pengawasan ekstra untuk mencegah potensi gangguan keamanan. Irjen Aan menekankan bahwa Operasi Lilin tahun ini bukan sekadar rutinitas biasa, melainkan upaya strategis menghadapi berbagai tantangan.
“Operasi ini dirancang untuk menjawab tantangan yang kompleks. Kita tidak hanya fokus pada pengamanan jalur mudik dan wisata, tetapi juga memastikan kelancaran peribadatan di tempat-tempat ibadah,” tambahnya.
Polri memperkirakan pergerakan masyarakat selama libur akhir tahun akan meningkat signifikan. Berdasarkan data Kementerian Perhubungan, sekitar 110,6 juta masyarakat diprediksi akan melakukan perjalanan, naik 2,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini menambah beban operasional, terutama di jalur transportasi dan destinasi wisata.
Sebanyak 47 persen dari pergerakan tersebut diperkirakan menuju tempat wisata, sementara 30 persen lainnya untuk mudik. Jalur-jalur ini, menurut Irjen Aan, menjadi fokus utama pengamanan agar tidak terjadi kemacetan atau gangguan keamanan.
“Kita juga perlu mengantisipasi potensi gangguan di tempat ibadah. Natal adalah momen sakral, dan masyarakat harus merasa aman saat merayakannya,” katanya.
Dalam Operasi Lilin 2024, Polri mengerahkan sejumlah Satuan Tugas (Satgas) dengan tugas spesifik. Satgas tersebut meliputi Preemtif, Preventif, Kamseltibcarlantas, Gakkum, Tindak, Media, dan Banops. Setiap satgas berperan penting dalam memastikan keamanan di berbagai aspek, mulai dari jalur mudik hingga tempat ibadah.
Irjen Aan juga memberikan arahan kepada peserta latihan agar memahami potensi ancaman dan cara penanganannya. “Instruktur harus memberikan materi secara jelas dan tepat sasaran, sehingga anggota mampu mengambil langkah yang efektif di lapangan,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa kesuksesan Operasi Lilin 2024 bergantung pada kemampuan anggota dalam memahami situasi global dan nasional yang berpengaruh terhadap kondisi keamanan. “Pemahaman yang baik adalah kunci. Kita harus mampu membaca situasi dan mengambil langkah preventif serta responsif yang tepat,” tegas Irjen Aan.
Polri berkomitmen untuk menjaga stabilitas keamanan selama libur Natal dan Tahun Baru. Dengan kesiapan yang matang, Operasi Lilin 2024 diharapkan dapat memberikan rasa aman bagi masyarakat yang melakukan perjalanan maupun merayakan Natal di tempat ibadah.
“Melalui kerja sama yang solid antar satgas dan dukungan penuh dari masyarakat, kami optimis dapat menjalankan tugas ini dengan baik,” tutup Irjen Aan.
Pra-Operasi Lilin 2024 tidak hanya menjadi langkah pengamanan tetapi juga wujud nyata kepedulian Polri terhadap kebutuhan masyarakat. Dengan mengantisipasi dampak situasi global dan nasional, Polri memastikan bahwa masyarakat dapat menikmati libur akhir tahun dengan rasa aman dan nyaman.