Gempa Bumi Magnitudo 6,9 Guncang Jepang, Peringatan Tsunami Dikeluarkan

by christine natalia
Gempa Jepang Berpotensi Tsunami

Salingsambung.com – Jepang kembali diguncang gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,9 pada Senin malam waktu setempat. Gempa ini terjadi di Laut Hyuga-Nada, lepas pantai Pulau Kyushu, dengan kedalaman 18,6 mil. Akibatnya, peringatan tsunami dikeluarkan oleh Badan Meteorologi Jepang (JMA), meminta masyarakat menjauh dari perairan, termasuk sungai.

Tsunami setinggi satu meter dilaporkan menghantam pantai Prefektur Miyazaki sekitar 30 menit setelah gempa pertama. Selain itu, Prefektur Kochi juga terdampak gelombang tinggi. Dalam konferensi pers, pejabat JMA, Shigeki Aoki, memperingatkan kemungkinan gempa susulan dalam beberapa hari ke depan dan potensi tanah longsor serta kerusakan lainnya.

“Gempa susulan dapat terjadi selama minggu depan, terutama dalam dua atau tiga hari ke depan,” jelas Aoki.

Getaran gempa dirasakan cukup kuat hingga menyebabkan sulitnya berdiri selama sekitar 20-30 detik, seperti yang dilaporkan Kepala Divisi Manajemen Krisis Balai Kota Takanabe, Yumasa Sato. Meski demikian, tingkat kerusakan fisik belum sepenuhnya teridentifikasi. Rekaman NHK menunjukkan lalu lintas berjalan lancar dan listrik tetap menyala di beberapa wilayah terdampak.

Di sisi lain, seorang pria di Kyushu dilaporkan mengalami luka ringan akibat jatuh dari tangga, sementara operasional kereta api di Stasiun Miyazaki terhenti, menyebabkan penumpang terlantar.

Sebagai bentuk respons cepat, pemerintah Jepang mendirikan kantor penghubung di Pusat Manajemen Krisis Kantor Perdana Menteri untuk memantau situasi. Langkah ini mencerminkan kesiapan Jepang dalam menghadapi bencana seismik dan memastikan keselamatan warganya. Hingga saat ini, operator Kyushu Electric Power menyatakan bahwa pembangkit listrik tenaga nuklir Kawauchi, Ikata, dan Genkai tidak menunjukkan adanya kelainan meskipun terkena goncangan magnitudo 3.

Baca juga: Shin Tae-yong Resmi Berpisah dengan Timnas Indonesia, Ini Pencapaiannya!

Para ahli JMA juga sedang menganalisis kemungkinan hubungan antara gempa terbaru ini dengan aktivitas seismik di Palung Nankai, lokasi pertemuan Lempeng Laut Filipina dan Lempeng Eurasia. Tekanan besar akibat interaksi lempeng ini sering kali memicu gempa bumi besar yang dapat menyebabkan kerusakan luas dan tsunami.

Sebagai catatan, salah satu gempa paling dahsyat di area ini terjadi pada 1946, menewaskan lebih dari 1.300 orang di lepas pantai Shikoku.

Sebagai negara yang terletak di sepanjang “Cincin Api Pasifik,” Jepang kerap menghadapi gempa bumi. Kejadian seperti ini menggarisbawahi pentingnya persiapan, termasuk edukasi masyarakat dan peningkatan infrastruktur tahan gempa. Selain itu, koordinasi antar lembaga pemerintah dan penanganan cepat dalam situasi darurat menjadi kunci untuk meminimalkan dampak.

Masyarakat diimbau tetap waspada terhadap potensi gempa susulan dan mengikuti arahan evakuasi dari pihak berwenang. Langkah ini penting guna memastikan keselamatan jiwa di tengah ancaman bencana alam yang tak terduga.

Related Posts

Leave a Comment