Demonstrasi Nepal Disebut Terinspirasi Aksi Massa di Indonesia

by christine natalia
Demonstrasi Nepal Disebut Terinspirasi Aksi Massa di Indonesia

Salingsambung.com – Gelombang protes yang melanda Nepal beberapa hari terakhir terus menjadi sorotan internasional. Unjuk rasa yang dipimpin kalangan mahasiswa tersebut dinilai memiliki kesamaan pola dengan demonstrasi di sejumlah negara Asia Selatan, termasuk Indonesia.

Mantan Penasihat Ekonomi Utama Pemerintah India, Sanjeev Sanyal, melalui unggahan di media sosial pada Rabu (10/9/2025), menilai rangkaian aksi di Nepal menyerupai protes massal yang pernah terjadi di Bangladesh, Sri Lanka, hingga Indonesia. Ia menyebut adanya pola serupa yang muncul berulang kali, terutama dalam hal peran mahasiswa yang selalu ditempatkan di garda depan. Menurutnya, hal ini memunculkan pertanyaan tentang seberapa alami gerakan tersebut.

Di sisi lain, aktivis sekaligus influencer Aalia Mauro turut mengomentari fenomena itu. Ia menegaskan bahwa semangat yang diusung para demonstran Nepal tidak jauh berbeda dengan yang terjadi di Indonesia. Tuntutan utama masyarakat adalah pemberantasan korupsi, pemerintahan yang bersih, serta kebijakan luar negeri yang independen. Aalia menambahkan, pemerintah Nepal mengambil langkah represif dengan melarang akses media sosial setelah parlemen dan sejumlah bangunan publik dibakar.

Aksi massa semakin memanas setelah terjadi bentrokan yang menewaskan puluhan orang. Data terakhir mencatat 22 warga meninggal dunia dan lebih dari 500 orang terluka akibat kericuhan yang terjadi sejak awal pekan. Sebelumnya, pada Senin lalu, 19 orang dilaporkan tewas dalam bentrokan dengan aparat keamanan.

Situasi di lapangan menunjukkan eskalasi yang terus meningkat. Para demonstran dilaporkan membakar rumah pribadi mantan Perdana Menteri KP Sharma Oli di kawasan Balkot, merusak kantor partai penguasa, serta menyerang bangunan politik lain. Kantor pusat Kongres Nepal di Sanepa ikut menjadi sasaran, begitu pula kediaman sejumlah tokoh senior, termasuk rumah Presiden NC Sher Bahadur Deuba.

Pengunjuk rasa yang sebagian besar berasal dari generasi muda menegaskan sikap mereka untuk melawan ketidakadilan. Mereka menyuarakan aspirasi agar Nepal terbebas dari praktik korupsi dan pengaruh asing yang dianggap memperlemah kedaulatan negara.

Meski demikian, aksi besar-besaran tersebut juga memunculkan kekhawatiran akan stabilitas politik di kawasan. Kehilangan nyawa dalam jumlah besar menandakan situasi krisis yang belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Pemerintah setempat berada dalam tekanan besar untuk mencari solusi damai, sementara masyarakat terus mendesak perubahan mendasar dalam sistem politik.

Fenomena di Nepal sekaligus memperlihatkan bagaimana dinamika perlawanan publik di Asia Selatan kerap menular ke negara tetangga. Sejumlah pihak menilai kesamaan semangat dan pola gerakan massa menunjukkan adanya tren baru di kawasan, di mana mahasiswa dan generasi muda tampil sebagai penggerak utama.

Hingga kini, belum ada tanda bahwa protes akan surut. Justru, berbagai laporan menyebut jumlah demonstran terus bertambah dari berbagai daerah. Kondisi ini menimbulkan pertanyaan mengenai langkah berikutnya yang akan diambil pemerintah Nepal untuk menenangkan situasi sekaligus merespons tuntutan rakyat.

Related Posts

Leave a Comment